TEORI MANAJEMEN KLASIK
DISUSUN OLEH
1.
DIRA
NUR
2.
NUR
HANUNGGRAH P.
3.
HARYANTO
4.
DYAH
RETNOWATI
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA REGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manajemen
sebetulnya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, yakni sejak adanya pembagian
kerja dan adanya tujuan bersama diantara kelompok orang yang tergabung dalam
suatu ikatan formal. Tegasnya manajemen ada sejak adanya pengatur dan adanya
bawahan (yang diatur) untuk mencapai tujuan bersama.
Perkembangan teori manajemen
sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula
belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum
bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para
manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen,
yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Prinsip
Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
Para
pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir
itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor
dan lainnya.
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada
akhir abad 19
memberikan kontribusi yang
berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi bisnis perlu dikelola
secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan melibatkan
banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan
Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi bisnis pada saat itu
bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai
teoriteori dalam ilmu manajemen.
BAB
II
PEMBAHASAN
TEORI
MANAJEMEN KLASIK
Dalam bab ini akan dikupas aliran pemikiran teori manajemen
klasik. Aliran klasik terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
Ø
Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Robert
Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia
5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6
tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang
amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja
ini. beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri,
ketika para pekerja dianggap Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika
para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan
kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak,
mengurangi jam di pabrik, mendirikan kerja karyawan, menyediakan makanan bagi
karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan
dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat
karyawan layak, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga
lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Lingkungan hidup dan pabrik
rnenjadi menarik. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja,karena
menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia.
Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk
meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga
secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Charles Babbage mengembangkan prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah. konsep ini dapat memudahkan manajemen untuk menganalisis efektifitas bidang kerja sebuah perusahaan. Manajemen dapat menentukan seorang manajer, fasilitas, bahan, dan tenaga kerja yang sesuai (efektif) untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.
Selain efisiensi
dan prinsip pengetahuan, Charles Babbage juga memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
Charles Babbage lah yang menyarankan bahwa para pekerja
selayaknya menerima pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka,
ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang
mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
Ø
Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Ø
Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868
1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Keterbatasan Teori Organisasi Klasik
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Keterbatasan Teori Organisasi Klasik
a. Teori yang dikemukakan dipandang tidak
semuanya cocok untuk masa kini.
b. Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat
apabila organisasi berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi.
c. Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum
untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang semakin kompleks dewasa ini.
d. Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam
pengambilan keputus an tentang tentang prinsip mana yang harus dipilih sebagai
patokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar